Gambaran Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan Peningkatan Angka Kesembuhan Pasien Tuberkolosis di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Provinsi Maluku Tahun 2020

Maryam Lihi

Abstract


Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Rendahnya angka kesembuhan pengobatan menandakan bahwa masih banyak penderita TB paru yang belum sembuh, hal ini tidak hanya berpengaruh pada penularan yang akan semakin banyak terjadi pada keluarga penderita maupun orang-orang di lingkungan penderita tetapi ditakutkan akan terjadi kekebalan ganda terhadap Obat Anti Tuberkulosis sehingga proses kesembuhan akan semakin sulit. Pemberian makanan tambahan merupakan salah satu strategi suplementasi dalam mengatasi masalah gizi. Pemberian makanan tambahan bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi yang akhirnya dapat meningkatkan status gizi sasaran. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengambarkan atau mendeskripsikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Terhadap Peningkatan Angka Kesembuhan Pasien Tuberkolosis Di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Maluku (BKPM) Tahun 2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif. Populasi berjumlah 17 orang. Teknik pengambilan sampelnya yaitu total sampling artinya semua populasi dijadikan sampel. Hasil penelitian ini diketahui bahwa untuk responden dengan variabel angkakesembuhan kategori sembuh paling tinggi dengan jumlah respondennya yaitu 12 orang (70,6%). Sedangkan pada variabel pemberian makanan tambahan (PMT) paling banyak yaitu responden dengan kategori ya bejumlah 10 orang (58,8%). Kesimpulan bahwa pemberian makanan tambahan (PMT) yang dilakukan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Maluku (BKPM) meningkatkan angka kesembuhan bagi pasien TB Paru.


Full Text:

PDF

References


WHO. 2018. Tuberculosis WHO. 2018. Tuberculosis. diakses dari http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs104/en/ pada tanggal 27 maret 2018

Maryati,M. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kineja Tuberkolosisi paru di Puskesmas (Studi di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Semarang) (Doctoral dissertation, Program Pascasarjana Undip). 2012

Efri, Y. Analisis Faktor-faktor yang berhubungan dengan angka kesembuhan pengobatan Pasien tuberolosis paru di kabupaten padang pariaman (Doctoral dissertation, Universitas Andalas). 2017

Fahrudda, A., Supardi, S., & Budiningsih, N. Pemberian Makanan Tambahan sebagai Upaya Peningkatan Keberhasilan Pengobatan Penderita Tuberkulosis Paru di Kotamadia Banjarmasin Propinsi Kalimantan Selatan: Suatu Evaluasi Ekonomi. Berita kedokteran masyarakat, J Nutr Health. 18(2002).

Susilawati, M. D., Sari, Y. D., Rachmawati, R., & Julianti, E. D. Asupan Zat Gizi Makro dan Mikro Penderita Tuberkolosis Paru Rawat jalan sebelum dan sesudah terapi fase intensif disertai konseling Gizi. Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research), 41(1), 55-64.2018

Anastasya, R. A. P. Asupan Zat Gizi, Pelaksanaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Serta Perubahan Berat Badan Pada Pasien Tuberkolosis Paru Di Puskesmas Kecamatan Makasar Jakarta Timur Tahun 2014 (Studi Kasus).

World Health Organization. Global tuberculosis report 2021. Geneva: WHO; 2021.

Kemenkes RI. Pedoman nasional pengendalian tuberkulosis. Jakarta: Kemenkes; 2022.

PrayGod G, Range N, Faurholt-Jepsen D, et al. The effect of energy-protein supplementation on weight gain and body composition among malnourished TB patients. PLoS One 2021;16(3)

Karyadi E, Schultink W, Nelwan RH, et al. Poor micronutrient status of active pulmonary tuberculosis patients in Indonesia. J Nutr 2020;130(12):2953-60.

Cegielski JP, Arab L, Cornoni-Huntley J. Nutritional risk factors for tuberculosis among adults in the United States, 1971-1992. Am J Epidemiol 2021;176(5):409-18.

Schaberg T, Huchon G, Leophonte P, et al. Nutritional supplementation during tuberculosis. Eur Respir J 2022;39(5):1196-204.

Bhargava A, Chatterjee M, Jain Y, et al. Nutritional status of adult patients with pulmonary tuberculosis. Nutrition 2021;37:111-6.

Gupte AN, Paradkar M, Selvaraju S, et al. Effect of nutritional supplementation on tuberculosis outcomes. Clin Infect Dis 2022;74(5):785-93.

Sinha I, Gupta A, Kumar S, et al. Impact of energy-dense protein supplementation on sputum conversion in tuberculosis patients: A randomized controlled trial. Nutr J. 2022;21(1):45. doi:10.1186/s12937-022-00800-5.

Grobler L, van der Merwe L, Monyeki MA, et al. Nutritional recommendations for tuberculosis patients: A systematic review. Nutr Rev. 2022;80(3):234-45. doi:10.1093/nutrit/nuz123.

Elizabeth A, Smith J, Johnson R, et al. Partial substitution with high-energy formula foods in the management of tuberculosis: A clinical trial. J Nutr Health. 2021;15(4):567-75. doi:10.1016/j.jnh.2021.04.002

Nugroho A, Widiastuti T, Prabowo H, et al. Evaluation of voucher schemes to improve treatment adherence in tuberculosis patients in Central Java. BMC Public Health. 2021;21(1):1234. doi:10.1186/s12889-021-11234-5.

Rajeswari R, Balasubramanian R, Kumar S, et al. Longitudinal study on the impact of combined interventions on tuberculosis treatment outcomes in India. Tuberc Res Treat. 2022:123456. doi:10.1155/2022/123456.

Viney K, O'Brien A, McBryde E, et al. Secondary transmission of tuberculosis: A systematic review and meta-analysis. BMC Infect Dis. 2022;22(1):789. doi:10.1186/s12879-022-06789-1.

Nugraheni A, Setiawan B, Pramono Y, et al. Integrated e-voucher system for non-communicable diseases management: A study. J Health Technol. 2021;15(3):123-30. doi:10.1016/j.jht.2021.03.001.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.